Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Sabtu, 02 Juli 2011

“Meningkatkan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran STAD dengan pendekatan PAKEM pada pokok bahasan trigonometri bagi siswa kelas X SMA Negeri 3 Kandangan ”


PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN PENDEKATAN PAKEM
PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI
BAGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KANDANGAN







Disusun Oleh :
NAMA           : WIWI AGUSTINI
NPM               : 3060823181


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENGETAHUAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP PGRI BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

       I.            JUDUL
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN PENDEKATAN PAKEM PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI BAGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KANDANGAN

    II.            LATAR BELAKANG
Pada masa ini meningkatkan pembangunan dalam segala bidang sedang hangatnya dibicarakan di seluruh dunia, baik di negra maju maupun berkembang. Salah satu pembangunan yang ditingkatkan adalah pembangunan di bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu proses untuk mengembangkan aspek-aspek kepribaian manusia yang menyangkut pengetahuan, sikap serta keterampilan untuk mencapai kepribadian individu yang lebih baik.
Menurut Undang-Unang RI No. 20 Tahun 2003, Bab 1 Pasal 1 (dalam Elis Yusimarliah, 2007: 1)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurut Ruseffendi( 2006 : 22 ), tujuan pendidikan nasional itu dapat dibaca pada GBHN sebagai berikut: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan , mempertingi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsan dan cinta tanah air,agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangun yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa
Dari pernyataan di atas, bahwa pendidikan itu sangat berguna sekali bagi manusia, karena dengan pendidikan akal budi manusia akan berkembang sehingga memiliki kemampuan dan kepribadian yang di perlukan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini cukup pesat, sehingga semua pihak memperoleh pengetahuan yang cepat dan mudah. Maka siswa pun dituntut untuk memiliki kemampuan berfikir kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemampuan bekerja sama yang efektif. Kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan melalui belajar matematika karena penggunaanya yang universal dalam berbagai ilmu. Sebagaimana dalam Depdiknas (2003 : 8)
Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang penting dan semakin dirasakan kegunaannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Belajar matematika bukan semata-mata untuk menjadi sarjana matematika. Hal yang terpenting ialah melatih diri untuk bertindak dan berpikir dan bertindak secara analitis dan logis. Anak didik yang terbiasa berpikir secara matematik akan lebih mudah berpikir logis dan rasional. Kemampuan berpikir semacam ini sangat dibutuhkan dalam menyongsong era modern yang menuntut kompetisi seperti sekarang ini (Suparno dalam Darwati, 2009:1).
Seseorang akan merasa mudah memecahkan masalah dengan bantuan matematika, karena ilmu matematika itu sendiri memberikan kebenaran berdasarkan alasan logis dan sistematis. Selain itu matematika memiliki konsep struktur dan hubungan-hubungan yang banyak menggunakan simbol-simbol (Uno, 2007:130).
Mata pelajaran Matematika dapat membantu menumbuhkembangkan bernalar yaitu berfikir sistematis, logis dan kritis dalam mengkomunikasikan gagasan atau pemecahan masalah

Sejalan dengan uraian di atas, bahwa kebanyakan siswa tidak menyukai matematika, karena materinya dirasakan sulit sehingga materi pelajaran kurang dipahami dan dimengerti sehingga menimbulkan siswa menjadi males. Bermasalahnya pembelajaran matematika disekolah ditunjukan oleh rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika.
Salahsatu penyebab rendahnya pemahaman siswa dalam matematika, diakibatkan karena guru berkonsentrasi terhadap-hal-hal yang procedural dan mekanistik, sehingga pembelajaran disampaikan secara informative dan siswa dilatih menyelesaikan soal tanpa dilihat proses pemahaman dan kemampuannya dalam memcahkan masalah.
Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa dalam belajar matematika. Sebagaimana Ruseffendi (2006 : 7) mengatakan :
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar diantaranya yaitu kecerdasan anak, bakat anak, kemauan belajar, minat anak, dan model pembelajaran.
Peran serta guru dituntut untuk lebih propesional didalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar, karena merupakan komponen utama yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu guru harus memiliki metode mengajar agar siswa mendapatkan suasna belajar yang menyenangkan.
Dalam upaya peningkatn kemampuan pemahaman matematika sisw , maka guru dapat memilih salah satu model pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa salah satunya adalah STAD dengan Pendekatan PAKEM. Pendekatan PAKEM  merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami pembelajaran matematika,karena dengan menggunakan pendekatan PAKEM  membantu siswa mengembangkan daya pikir matematika sehingga sisa dapat menjawab permasalahan dengan pembelajaran aktif,kreatif,efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu, pembelajaran pembelajaran matematika dengan pendekatan PAKEM  dapat dikaitkan dengan upaya pengembangan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika dengan hal yang menyenangkan sehingga di harapkan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran matematika. Berdasarkan uraian di atas, peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul Skripsi “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN PENDEKATAN PAKEM  PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI BAGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KANDANGAN

 III.            RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Meningkatkan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran STAD dengan pendekatan PAKEM pada pokok bahasan trigonometri bagi siswa kelas X SMA Negeri 3 Kandangan ?”

 IV.            BATASAN MASALAH
Agar Permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan tidak menyimpang dari sasaran yang diharapkan, maka peneliti membatasi masalah ini pada:
a.       Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah STAD “Student Team Achievement Divisions” dengan pendekatan PAKEM “Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan”
b.      Materi dalam peneliti ini adalah Trigonometri dengan Sub pokok bahasan :
·         Perbandingan Trigonometri untuk Suatu Sudut Segitiga Siku-siku
·         Perbandingan Trigonometri untuk Sudut Istimewa Pada Perhitungan Segitiga Siku-siku
·         Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut di berbagai Kuadran
c.       Hasil belajar dalam penelitian ini adalah dari hasil tes setelah diterapkannya model pembelajaran STAD dengan Pembelajaran PAKEM yang dilihat dari hasil tes terulis
d.      Yang menjadi objek penelitian ini adalah siswa kelas XA SMA Negeri 3 Kandangan

       I.            TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1.      Tujuan Umum
Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan hasil belajar matematika.
2.      Tujuan Khusus
Untuk mengetahui apakah model pembelajaran STAD dengan pendekatan PAKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Kandangan.

    II.            MANFAAT PENELITIAN
Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi :
a.       Sekolah
Sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kualitas belajar mengajar dalam mata pelajaran matematika.
b.      Guru
Dijadikan sebagai bahan masukan dan informasi dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, sehingga dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar siswa dalam materi Trigonometri.
c.       Siswa
Sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam belajar matematika, khususnya dalam menyelesaikan soal-soal trigonometri

 III.            KAJIAN PUSTAKA

Jumat, 27 Mei 2011

sSoal-soal logika matematika

Kompetensi Dasar               : Mendeskripsikan  ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya
Indikator                
1. Membedakan Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi dibedakan
2. Menentuka nilai kebenaran suatu Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi
3.Menentukan nilai kebenaran Ingkaran dari konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi
Soal pilihan ganda
1.      Negasi/ ingkaran adalah
a.       pernyataan yang menyangkal pernyataan yang diberikan
b.      pernyatan yang membenarkan pernyataan yang diberikan
c.       pernyataan yang menyangkal dan membenarkan pernyataan yang diberikan
d.      pernyataan yang bernilai benar
e.       pernyataan yang bernilai salah
2.      Negasi/ ingkaran dari pernyataan “semua murid menganggap matematika itu sukar” adalah
a.       Beberapa murid menganggap matematika itu sukar
b.      Semua murid menganggap matematika itu mudah
c.       Ada murid yang menganggap matematika itu sukar
d.      Tidak seorang pun murid menganggap matematika itu sukar
e.       Ada murid yang mungkin tidak menganggap matematika itu mudah
3.      Ingkaran dari pernyataan “tidak seorangpun yang boleh bertanya” adalah
a.       Semua orang boleh bertanya
b.      Semua orang tidak boleh bertanya
c.       Beberapa orang boleh bertanya
d.      Beberapa orang tidak boleh bertanya
e.       Ada orang bertanya
4.       
p
q
p…q
 B
B
S
S
B
S
B
S
B
B
B
S
Tabel nilai kebenaran diatas adalah table perangkai logika. Diantara perangkai logika berikut yang sesuai dengan table adalah
a.       Konjugasi
b.      Disjungsi
c.       Implikasi
d.      Biimplikasi
e.       Negasi
5.      Jika p dan q adalah pernyataan, maka adalah
a.      
b.     
c.      
d.     
e.      
6.      Jika p adalah “semua dokter berbadan sehat ”dan q  adalah “semua dokter berumur panjang” maka
a.       Semua dokter berbadan sehat dan semua dokter berumur panjang
b.      Dokter berbadan sehat dan berumur panjang
c.       Tidak semua dokter berbadan sehat dan berumur panjang
d.      Semua dokter berbadan sehat atau  berumur panjang
e.       Dokter berbadan sehat atau berumur panjang
7.      Dua buah pernyataan p dan q yang jika kedua pernyataannya bernilai nilai salah maka kedua pernyataan tersebut benar dan untuk yang lain bernilai benar. Pernyataan ini disebut
a.       Ingkaran
b.      Konjungsi
c.       Disjungsi
d.      Implikasi
e.       Biimplikasi
8.      p= 5, bilangan ganjil
q= 8, bilangan genap
nilai kebenaran Implikasi tersebut adalah
a.       Benar
b.      Salah
c.       Salah dan benar
d.      Salah atau benar
e.       Tidak bernilai salah atau benar
9.      Jika p adalah “gadis itu cantik”dan q adalah “pemuda itu tampan”, maka “pemuda itu tampan ”ditulis dalam lambing p dan q menjadi
a.      
b.     
c.      
d.     
e.      
10.  Jika p adalah “ia pintar” q adalah “ia rajin belajar” dan r adalah “ia lulus ujian” maka  dapat ditulis
a.       Jika ia pintar atau rajin belajar maka ia lulus ujian
b.      Jika ia pintar dan rajin belajar maka ia lulus ujian
c.       Ia pintar dan rajin belajar jika dan hanya jika ia lulus ujian
d.      Ia pintar dan rajin belajar jika dan hanya jika ia tidak lulus ujian
e.       Ia pintar dan rajin belajar atau ia lulus ujian

KUNCI JAWABAN
1. A
2. D
3. A
4. A
5. D
6. C
7. C
8. A
9. C
10. C